Ini Blog mudah mudahan bisa memberi manfaat pada seluruh umat manusia di muka bumi ini...
Kamis, 17 September 2009
Teladan Umar Bin Khatab
Pada kisah lainnya, Khalifah Umar berjalan di tengah malam berkeliling perkampungan untuk mengetahui kondisi rakyatnya. Kemudian ia mendapati sebuah gubuk reot dan terdengar suara tangis anak-anak di dalamnya. Dari celah gubuk reot itu beliau melihat seorang ibu yang tengah berusaha menenangkan anaknya yang menangis karena kelaparan. Rupanya anaknya menagis karena kelaparan sementara sang ibu tidak memiliki apapun untuk dimasak malam itu.
Umar mendengar si Ibu berkata kepada anaknya. “Berhentilah menagis, sebentar lagi makanannya matang”. Namun kemudian Umar terperanjat ketika melihat bahwa yang dimasak oleh ibu itu adalah sebuah batu. Sandiwara sang ibu yang berpura-pura memasak itu hanya untuk merendam tangis anaknya yang tak henti karena rasa lapar. Melihat pemandangan itu Umar sangat sedih dan merasa berdosa. Ditemani pengawalnya, Umar pergi ke gudang penyimpann makanan negara dan mengangkut sendiri karung gandum. “Ijinkan saya yang akan membawa dan memanggulnya gandum itu” pinta sang pengawal. “Biarlah aku yang mengangkat dan memanggul gandum ini. Ini adalah tanggung jawabku. Dan aku akan menebus dosa-dosaku yang telah menyengsarakan rakyatku” kilah Umar bin Khattab.
Begitulah contoh teladan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab. Semoga pemimpin negeri ini memiliki karakteristik seperti khalifah terebut. Bukan untuk mencari kedudukan semata dan hanya menyusahkan rakyat kecil, mengambil hak yang bukan miliknya aliaz korupsi. Tetapi benar-benar ikhlas ingin memimpin negeri ini.
Kamis, 27 Agustus 2009
Di Monas
Foto di samping menunjukkan Monas yang terlihat dari jalan di sekitar bundaran apa tu namanya? Yang deket patung kuda itu lah pokoknya. Hehehe... Di deket situ memang mobil dan motor boleh beroperasi, tapi ke sanaan lagi ngga. *susah ya pahaminnya?*
Well, balik ke laporannya. Saya setelah sampai di areal Monas, terus saya lari keliling Monas sekitar dua kali (setengah jalan juga sih) sambil foto-foto (as usual). Lumayan panas juga akhirnya, karena matahari pun mulai meninggi. Tapi, itu semua tidak menyurutkan saya untuk terus jalan dan foto-foto. Hehehe...
Minggu, 19 April 2009
Cerdas?
Seringkali karena alasan kebanggaan dan mencegah rasa tidak aman, kita mengatakan tahu, padahal sebenarnya kita tidak tahu. Lewat cara ini, kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar lebih lanjut. Percayalah, tidak ada salahnya anda tidak mengetahui suatu hal.
Bagian penting dari kebijaksanaan adalah mengetahui batas pengetahuan anda. Mengetahui apa yang anda tahu dan apa yang anda tidak tahu. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang tahu dan mengerti, bahwa tak semua pertanyaan dapat ia jawab. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang mau bertanya, mau belajar dan mau bertumbuh.
Gunakan pengetahuan yang anda miliki, dan miliki pengetahuan yng anda perlukan. Itu adalah jalan terbaik yang anda bisa tempuh.